Pasar Ular Surganya Pemburu Pakaian Bermerek
Berlebaran dengan pakaian baru sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Tak heran, jelang lebaran sejumlah pusat perbelanjaan kebanjiran pembeli. Termasuk juga Pasar Ular, Plumpang, Jakarta Utara, yang selama ini dikenal sebagai surganya pemburu pakaian bermerek.
Kalau memang tidak original kita kasih tahu, biasanya pembeli juga tahu. Kita dapat barang ada yang impor dan dalam negeri kualitas ekspor
Ya, di pasar yang terletak di Jl Plumpang Raya, Koja, Jakarta Utara, itu berbagai barang bermerek dijual dengan harga jauh lebih rendah dari harga pasaran. Meskipun sekilas tempatnya tidak seperti layaknya pusat penjualan barang mahal, karena letaknya tidak jauh dari Kali Sunter, dan hanya berbentuk lorong sepanjang 100 meter.
Di sini sejumlah barang seperti, celana, kaos, kemeja, sepatu, tas, jaket dan aksesoris branded dijual dengan harga miring. Untuk pakaian anak hingga dewasa, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 10-350 ribu. Sedangkan untuk aksesoris seperti kacamata, tas, dompet, sepatu dan parfum dengan merek-merek ternama dijual tak lebih dari Rp 800 ribu.
Retribusi Non Tunai Diberlakukan, Pengurus Pasar PasrahWalaupun barang tersebut diklaim penjual bermerek terkenal, namun calon pembeli tetap harus hati-hati memilih. Sebab, tidak semua barang yang dijual tergolong asli.
Salah seorang pedagang, Heri (25) mengaku, tidak semua barang dagangannya adalah barang asli. Namun, ia selalu memberikan informasi barang-barang yang dijual apa adanya.
"Kalau memang tidak original kita kasih tahu, biasanya pembeli juga tahu. Kita dapat barang ada yang impor dan dalam negeri kualitas ekspor," ujarnya, Rabu (23/7).
Dari sejumlah barang yang dijual, Heri menyebut, harga termahal adalah celana jeans jenis 501 seharga Rp 300 ribu. Sedangkan yang termurah adalah kemeja yang dijual seharga Rp 100 ribu. Menurutnya, barang mahal tersebut bisa dijual murah karena merupakan barang sisa ekspor yang terdapat reject (rusak) sedikit.
Ani (36) pedagang tas mengatakan, hampir sebagian dagangannya impor. Ia menjual berbagai jenis tas mulai dari tas kecil, tas jinjing, tas ransel hingga tas koper.
"Harganya variatif dari Rp 200-700 ribu. Barang kita hampir semua impor, kalau dibilang asli atau tidak yang jelas barangnya punya kualitas," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ular, Margini mengatakan, ada sekitar 160 pedagang yang aktif. Mereka membuka toko di pasar mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 18.00 sore.
"Memang jelang Lebaran biasanya pengunjung meningkat. Setiap hari terutama akhir pekan, mencapai ribuan pengunjung setiap hari," jelasnya.
Dikatakan Margini, para pembeli biasanya membeli barang
seperti celana, kaos, kemeja dan sepatu. Karena barang tersebut kebanyakan kualitas ekspor dengan harga yang murah."Di sini yang banyak dicari pakaian jadi seperti celana dan sepatu. Memang kebanyakan barang-barang sisa eskpor dengan kualitas bagus," tandasnya.